Aku sudah lelah marah-marah terhadapnya tiap hari. Dan aku pun juga sudah lelah dimarahinya tiap hari. Sampai saat ini pun aku masih bingung apa penyebab semua ini. Ia selalu menganggapku tidak bisa segalanya, dan selalu menganggap aku bukan siapa-siapanya. Sudah 3 bulan aku dihantam rasa sedih yang begitu berat dalam hidupku, yang dikarenakan oleh sebab yang itu-itu saja. Akankah sebentar lagi aku akan berpisah dengannya? Aku tidak ingin kehilangan sahabatku satu-satunya. Aku sudah seperti orang yang telah kehilangan kewarasannya di kelas. Tanpa sebab, aku dapat tiba-tiba tertawa sendiri di kelas untuk menghibur diri sendiri. Kadang, aku akan diam beberapa jam untuk memikirkan masalah yang ada selama ini. Tetapi, aku yakin, ia sekarang tidak akan pernah mengerti bagaimana perasaanku saat ini yang sudah kupendam selama 3 bulan. Dan aku sadar akan tingkah lakuku, ini semua tidak akan ada artinya apa-apa. Dia mungkin saja tidak akan meladeniku lagi. Kini, aku hanya bisa berharap, ia akan kembali seperti dulu, sebagaimana layaknya sahabat.
Banyak kalimat yang diucapkannya, yang saat ini menurutku amat berarti. Ingin diucapkannya lagi. Ingin mendengarnya lagi. Ingin melihatnya di surat lagi. Sebentar lagi, kamu akan ke Amerika, dan tentu saja berpisah denganku. Sebentar lagi kita akan berpisah. Aku perjelas itu. SEBENTAR LAGI KITA AKAN BERPISAH. Ya, aku tahu itu. Tapi, bisakah jangan sekarang? Tolong, aku membutuhkanmu seumur hidupku. Kamu tidak tahu susahnya aku mencari sahabat yang dapat bertahan lama denganku sepertimu? Mungkin menurutmu, aku tidak dibutuhkan olehmu lagi. Mungkin kamu telah mendapatkan teman baru lagi yang lebih baik dariku. Mungkin kamu akan meninggalkan aku secepatnya. Tapi, aku akan berkata sesuai apa yang ada di dalam hatiku ini, “AKU MEMBUTUHKANMU”. Pernahkah di dalam hatimu dapat merasakan betapa besar kesedihan yang kurasakan? Pernahkah kamu menepati semua janji yang telah kamu ucapkan padaku?
Kadang, aku berpikir, kapan kesedihanku akan terkalahkan oleh rasa gembiraku? Kapan rasa gembiraku datang? Kapan rasa sedihku musnah? Semua jawaban itu dapat diperoleh, tergantung darinya. Hanya dialah yang dapat merubah kesedihanku itu. Seandainya saja aku dapat menemukan dia kembali seperti masa lalunya, aku akan merasakan kegembiraan yang melampaui batas kesedihanku.
Masih banyak kata-kata yang tak dapat kuucapkan di karangan ini. Masih banyak kisah-kisah yang berarti dalam hidupku berasama dengannya yang tak dapat kulontarkan di karangan ini. Masih banyak kenangan indah berasama dengannya yang tak dapat kuberikan pada kalian yang telah membaca karangan ini. Masih banyak kejadian-kejadian yang mungkin akan terjadi yang tak dapat kuperhitungkan. Tetapi, biarlah kalimat-kalimat ini menjadi perantaraku untukmu, sahabatku.
Kamu akan selalu berada di dalam hatiku, walaupun kamu menganggapku seperti angin lalu ..
Kamu akan selalu kuinginkan, walaupun kamu menganggapku seperti barang tak bernilai ..
Kamu akan selalu menjadi sahabatku, walaupun kamu menganggapku seperti orang tak dikenal ..
Kamu akan selalu kuingat, walaupun kamu menganggapku seperti barang terbuang ..
Kamu akan selalu kusayang, walaupun kamu menganggapku seperti musuhmu sendiri ..
AKU BENAR-BENAR MINTA MAAF ATAS SEMUA KESALAHANKU YANG TELAH KUPERBUAT TERHADAPMU, ATAS SEGALA KECEROBOHANKU, DAN ATAS SEGALANYA YANG MUNGKIN MEMBUATMU KECEWA. TETAPI, AKU BERKATA SEMUA INI SEJUJURNYA DAN SUPAYA KAMU MENGETAHUINYA,ITU SEMUA KULAKUKAN KARENA AKU AMAT MENYAYANGIMU ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar